Remaja adalah masa yang penuh dengan tantangan dan tekanan, sehingga tidaklah mengherankan jika banyak remaja mengalami depresi dan kecemasan. Namun, jangan khawatir! Ada langkah-langkah praktis yang bisa dilakukan untuk mengatasi depresi dan kecemasan pada remaja.
Menurut psikolog anak dan remaja, Dr. Ani Wijayanti, depresi dan kecemasan pada remaja seringkali disebabkan oleh tekanan dari lingkungan sekitar, seperti tuntutan akademik yang tinggi dan masalah interpersonal. “Remaja perlu belajar cara mengatasi depresi dan kecemasan agar dapat menghadapi tantangan hidup dengan lebih baik,” ujar Dr. Ani.
Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah berbicara dengan orang tua atau orang dewasa yang dipercayai. Menurut penelitian yang dilakukan oleh American Academy of Child and Adolescent Psychiatry, memiliki dukungan dari orang dewasa dapat membantu remaja mengatasi depresi dan kecemasan. “Orang tua dan guru perlu memahami bahwa remaja butuh didengarkan dan didukung dalam menghadapi masalahnya,” tambah Dr. Ani.
Selain itu, melakukan aktivitas fisik secara teratur juga dapat membantu mengurangi gejala depresi dan kecemasan pada remaja. Menurut Dr. John Ratey, seorang profesor psikiatri dari Harvard Medical School, olahraga dapat meningkatkan produksi endorfin yang dapat meningkatkan mood dan mengurangi kecemasan. “Remaja perlu rutin berolahraga minimal 30 menit setiap hari untuk menjaga kesehatan mentalnya,” sarannya.
Selain berbicara dengan orang dewasa dan berolahraga, remaja juga perlu belajar teknik relaksasi seperti meditasi dan pernapasan dalam. Menurut Dr. Jon Kabat-Zinn, seorang ahli meditasi, meditasi dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan pada remaja. “Remaja perlu meluangkan waktu untuk meditasi setiap hari agar dapat meredakan gejala depresi dan kecemasan,” ujarnya.
Terakhir, penting bagi remaja untuk tidak merasa malu atau takut untuk mencari bantuan dari ahli kesehatan mental jika merasa depresi atau kecemasan terus berlanjut. Menurut Dr. Ani, kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. “Jangan ragu untuk mencari bantuan jika merasa tidak mampu mengatasi depresi dan kecemasan sendiri,” katanya.
Dengan melakukan langkah-langkah praktis seperti berbicara dengan orang dewasa, berolahraga, meditasi, dan mencari bantuan ahli kesehatan mental, remaja dapat mengatasi depresi dan kecemasan dengan lebih baik. Ingatlah bahwa tidak ada yang salah dengan merasa depresi atau kecemasan, yang penting adalah bagaimana cara kita mengatasinya. Semangat, remaja Indonesia!