Interval training adalah metode latihan yang sering digunakan oleh pelari untuk meningkatkan performa. Jenis latihan ini melibatkan gabungan antara periode berlari cepat dan istirahat atau berlari lambat. Dengan mengenal jenis-jenis latihan interval training, Anda dapat meningkatkan kekuatan, kecepatan, dan daya tahan dalam berlari.
Salah satu jenis latihan interval training yang populer adalah Fartlek, yang berasal dari bahasa Swedia yang berarti “main-main”. Latihan ini melibatkan periode berlari cepat dan lambat tanpa aturan yang ketat. Menurut Dr. Hirofumi Tanaka, seorang profesor di University of Texas, “Fartlek adalah latihan yang bisa meningkatkan performa lari karena memperkuat otot dan meningkatkan kapasitas aerobik.”
Selain Fartlek, latihan interval yang juga efektif adalah HIIT (High-Intensity Interval Training). HIIT melibatkan periode berlari dengan intensitas tinggi diikuti dengan istirahat singkat. Menurut penelitian yang dipublikasikan di Journal of Obesity, HIIT dapat membantu meningkatkan kemampuan kardiorespirasi dan membakar lemak lebih efektif daripada latihan aerobik konvensional.
Menurut pelatih lari terkenal, Hal Higdon, “Latihan interval training seperti Fartlek dan HIIT bisa membantu pelari meningkatkan kecepatan dan daya tahan secara signifikan. Konsistensi dan variasi dalam latihan sangat penting untuk mencapai hasil yang maksimal.”
Selain Fartlek dan HIIT, masih ada beberapa jenis latihan interval training lainnya seperti Tabata, Pyramid Intervals, dan Hill Repeats. Dengan menggabungkan berbagai jenis latihan interval ini dalam program latihan Anda, Anda dapat meningkatkan performa lari secara menyeluruh dan efektif.
Jadi, jangan ragu untuk mencoba berbagai jenis latihan interval training untuk meningkatkan performa lari Anda. Dengan konsistensi dan ketekunan, Anda akan melihat perubahan yang signifikan dalam kekuatan, kecepatan, dan daya tahan Anda. Semoga artikel ini bermanfaat dan selamat berlatih!