Kesehatan mental adalah salah satu aspek kesehatan yang penting namun seringkali diabaikan di Indonesia. Masih banyak stigma terkait kesehatan mental di masyarakat kita, yang membuat orang-orang yang mengalami masalah kesehatan mental merasa malu atau takut untuk mencari bantuan.
Menurut data World Health Organization (WHO), sekitar 15% populasi Indonesia mengalami gangguan kesehatan mental. Namun, hanya sekitar 10% dari mereka yang mendapatkan pengobatan yang sesuai. Hal ini disebabkan oleh stigma negatif yang melekat pada orang-orang dengan masalah kesehatan mental.
Salah satu cara untuk mengatasi stigma terkait kesehatan mental di Indonesia adalah dengan edukasi. Dr. M. Farid Agushybana, seorang psikiater dari RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang, mengatakan bahwa “edukasi tentang kesehatan mental perlu ditingkatkan agar masyarakat lebih memahami bahwa gangguan kesehatan mental bukanlah hal yang memalukan.”
Selain itu, dukungan dari pemerintah dan lembaga-lembaga terkait juga sangat penting dalam mengatasi stigma terkait kesehatan mental. Menurut Prof. Tjhin Wiguna, seorang pakar kesehatan mental dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, “pemerintah perlu meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan mental dan memperkuat program-program pencegahan gangguan kesehatan mental.”
Tak hanya itu, media juga memiliki peran penting dalam mengubah stigma negatif terkait kesehatan mental di masyarakat. Dr. Retha Arjadi, seorang psikolog klinis dari Universitas Katolik Parahyangan, mengatakan bahwa “media dapat menjadi agen perubahan dalam memperjuangkan hak-hak dan kesejahteraan orang-orang dengan masalah kesehatan mental.”
Dengan upaya bersama dari berbagai pihak, diharapkan stigma terkait kesehatan mental di Indonesia dapat teratasi. Seperti yang diungkapkan oleh Prof. Tjhin Wiguna, “kesehatan mental adalah hak asasi manusia yang perlu dijunjung tinggi. Mari bersama-sama kita lawan stigma dan dukung kesehatan mental di Indonesia.”